Minggu, 25 Oktober 2009

SURABAYA

Apakah wajahmu masih kukenal

Apakah sosokmu masih kudamba

Asap dan polusi bak bedakmu

Sampah berserakan bak lipstikmu

Kau tak lagi lugu

Menor dandananmu bak gadis centil

Tak pernah kau bicara moral

Apalagi bicara rasa...... perasaan.......hati nurani...........

Jangan kau hujat kapitalis

Jangan kau maki marxis

Apalagi kau ludahi demokrasi

Karena kau sudah menjadi apatis

Semoga masih ada tangan tangan terulur

Yang menyayangmu setulus hati

Membasuh wajahmu yang penuh kotoran

Mencuci jiwamu nan perih

Semoga masih ada cinta untukmu

Dari orang orang yang perduli

Dari hati-hati yang penuh kasih

Yang mengatakan dirinya....

Yang membanggakan dirinya

Dan berucap... “ Aku arek suroboyo.. “

TANGIS PAHLAWAN

Air mata sudah tak ada

tangispun telah meredah

bukan karena bahagia

bukan karena menyerah

Hari ini....

Tak ada bambu runcing

Tak ada rasa tercekam

Tak ada lagi agresi militer

yang ada agresi moral...

yang ada agresi ekonomi...

yang ada agresi budaya

yang ada agresi harkat dan martabat....

Kenapa kau diam !!!

Apakah bumi pertiwi ini sekedar tempat berpijak..

Tak ada hati tertaut untuknya

Tak memiliki dirimu .......pun tak kau miliki

Mana........???

Aku mencari...

Sosok yang hilang

Dan.....kutanya padamu ......................

apakah ada pahlawan datang kembali

muncul diantara ratusan juta anak negeri yang tak perduli

agar tak ada lagi tangis tangis dalam kubur ,

karena pengorbanan yang sia sia....

Selasa, 15 September 2009

Sudahlah.... aku pergi

hampa itu semakin menggenang dalam hati...
ketika daun daun mulai jatuh tak tentu arah...
aku berlarian mencoba menghentikannya..

kucoba meraih waktuku kembali, begitu menyedihkan karena tak dapat kuraih.
sosok yang mengisi ruang hati ini semakin bias..
semakin pudar... dan lenyap begitu saja dari pandangku, ...dari hariku... dari waktu waktuku....
kurasakan setitik kepedihan yang teramat sangat.....
dan aku mencoba mengikhlaskannya ........
karena memang bukan milikku dan takpernah kumiliki

Jumat, 04 September 2009

LELAH

Tubuh ini tak menyatu
serasa putus...putus... tak bersendi
pikiran ini merayap
tak tentu arah.... tak tahu arah...

menunggu...
menanti....
Ada hati yang pergi...
kucari..... tak kutemui
jalanpun serasa tak bertepi

Dan lelah itu mendera..
menyadarkan kebutaan hatiku
menajamkan pandanganku.... bahwa itu...fatamorgana
aku tak berharap ...... tapi aku berharap..
aku tak bermimpi..... tapi aku bermimpi..
tak pernah kumiliki sosokmu.... harimu.... bahkan siluetmu sekalipun..
aku hanya memiliki kehampaanku yang berbingkai bayangmu....
aku lelah sayang....
aku ingin tidur....

puisi u/ Rocklamasi 2009 di Ex Museum Mpu Tantular SBY

IN MEMORIAM

Tulang tulang bagian dari sejarah bangsa ini

terkubur tanpa arti lagi..

pusara yang dulu monumen hati

jadi kuburan tua ...menyepi

kau duduki...

kau ludahi...

kau kencingi....


Taman makam pahlawan yang penuh arti

menjadi benar benar taman ..

Taman pacaran...

Taman tuna wisma

Taman maksiat

Taman kaum sesat

Hati ini melepuh memanas di liang lahat

Mana......?

Anak bangsaku sudah kehilangan diri

tak ada penghargaan

tak ada penghormatan

yang ada hanya keserakahan


Rabu, 26 Agustus 2009

SEPI

Sepi itu menggigit
melukai hati dan jiwa
menarik kesadaran diri
ke palung yang dalam
dingin.....
gelap.......
tak berbatas..........
aku menantimu ....... menarikku kembali ...
keluar dari rasa sepiku ini

Selasa, 11 Agustus 2009

Buku

Aku baru dapatkan sebuah buku baru.
buku yang bukan milikku... tapi kuboleh membuka untuk mengenal dan membaca isinya
aku suka dan membutuhkan buku itu, tapi tak boleh aku memilikinya.
buku itu memberiku bahagia, karena kuboleh menulis didalamnya,
sehingga kudapat menjadi bagian dari cerita kehidupan dan perjalanan buku itu.